2 Terobosan Baru Menguatkan Akurasi Penilaian Kredit, Didukung Kecerdasan Buatan

2 Terobosan Baru Menguatkan Akurasi Penilaian Kredit, Didukung Kecerdasan Buatan

JAKARTA – Credit Bureau Indonesia (CBI) memberikan inisiasi baru pada memacu pengembangan lalu inklusi keuangan dengan meluncurkan Income Predictor kemudian Debtor Insight – dua solusi terobosan yang digunakan dirancang untuk meningkatkan akurasi penilaian kredit , memitigasi risiko penipuan, juga memperluas akses terhadap pinjaman yang aman lalu bertanggung jawab pada seluruh Indonesia.

Didukung oleh teknologi kecerdasan buatan (AI) , barang ini memberikan wawasan kredit yang dimaksud berkualitas juga dapat segera diterapkan oleh lembaga keuangan dan juga penyedia layanan pinjaman berbasis fintech . Dengan solusi ini, lembaga keuangan dapat menjangkau konsumen yang masih minim akses ke layanan perbankan, termasuk dia yang mana memiliki sedikit atau bahkan tanpa riwayat kredit, sambil masih mematuhi regulasi keuangan di area Indonesia.

Income Predictor: Mengembangkan Akurasi Prediksi Pendapatan

Income Predictor dari CBI menggunakan analisis canggih untuk memperkirakan tingkat pendapatan dengan akurat, bahkan bagi peminjam yang mempunyai riwayat kredit terbatas. Model ini mampu memberikan prediksi rentang pendapatan mulai dari Rp2,5 jt hingga lebih lanjut dari Rp10,5 juta, sehingga lembaga keuangan dapat:

– Menawarkan pinjaman yang dimaksud dipersonalisasi dengan manajemen risiko yang lebih tinggi baik; Menyelaraskan total pinjaman kemudian suku bunga berdasarkan kondisi keuangan peminjam yang sebenarnya.

– Mengurangi kredit macet kemudian meningkatkan kebugaran portofolio; Meminimalkan risiko kredit bagi peminjam berisiko tinggi sekaligus memperluas akses ke kredit yang dimaksud lebih besar aman.

– Mendorong inklusi keuangan; Memberikan akses kredit yang mana adil serta terjangkau bagi warga berpenghasilan rendah dan juga yang belum tersentuh layanan perbankan.

Debtor Insight: Verifikasi Identitas Instan untuk Pencegahan Penipuan

Debtor Insight hadir untuk mengatasi salah satu tantangan terbesar di pinjaman digital: pembohongan dan juga pencurian identitas. Dengan memberikan akses segera ke data biro kredit yang dimaksud terverifikasi, solusi ini memungkinkan pemberi pinjaman untuk mengautentikasi identitas peminjam secara real-time melalui nama lengkap, verifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan juga konfirmasi alamat tempat tinggal terbaru.

Dengan teknologi ini, lembaga keuangan dapat mengempiskan penyalahgunaan di proses onboarding juga meyakinkan kepatuhan terhadap regulasi Know Your Customer (KYC) juga kebijakan anti-penipuan. Hal ini memungkinkan kebijakan kredit yang digunakan lebih banyak cerdas dengan tingkat risiko yang tambahan terukur.

“Akses terhadap data kredit yang akurat lalu dapat dengan segera diterapkan merupakan pembaharuan besar bagi bidang keuangan Indonesia. Dengan Income Predictor kemudian Debtor Insight, kami membantu lembaga keuangan mengambil kebijakan pinjaman yang tambahan cerdas, tidak ada hanya saja dengan menurunkan risiko penipuan lalu gagal bayar, tetapi juga dengan memperluas akses keuangan secara berkelanjutan kemudian bertanggung jawab di area seluruh Indonesia,” ujar Chief of Sales CBI, Peter Sugiapranata.

Mendorong Pinjaman yang mana Bertanggung Jawab juga Keberlanjutan Finansial di area Indonesia

Inovasi terbaru dari CBI ini secara resmi diperkenalkan di acara AFPI Power Breakfasting yang digunakan diselenggarakan dengan oleh CBI dan juga Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) pada 17 Maret 2025.