7 Kue Lebaran yang mana Tinggi Kolesterol, Lezat tapi Picu Permasalahan Aspek Kesehatan

7 Kue Lebaran yang digunakan mana Tinggi Kolesterol, Lezat tapi Picu Permasalahan Aspek Bidang Kesehatan

JAKARTA – Sederet kue Lebaran tinggi lemak darah akibat bahan-bahan dasarnya yang sarat lemak jenuh. Seperti mentega, margarin, ikterus telur di total besar, dan juga keju atau susu kental manis.

Bagi merekan yang mana mempunyai riwayat lemak darah tinggi atau penyakit jantung, penting untuk mengenali kemudian membatasi konsumsi kue-kue tersebut. Hal ini demi menjaga kebugaran tubuh selama juga setelahnya momen Lebaran berlangsung.

Mengonsumsi kue Lebaran pada jumlah agregat yang tersebut wajar, mengimbangi dengan makanan berserat tinggi seperti buah serta sayur, memperbanyak minum air putih, juga tetap saja bergerak bergerak dapat menjadi strategi bijak agar tubuh masih sehat tanpa harus kehilangan momen kebahagiaan bersatu keluarga.

Berikut sederet kue Lebaran yang tersebut tinggi steroid dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (27/3/2025).

7 Kue Lebaran yang digunakan Tinggi Kolesterol

1. Nastar

Kue nastar, yang tersebut sangat populer dikarenakan perpaduan antara rasa manis dan juga asam dari selai nanas serta tekstur renyah dari dermis kuenya, ternyata termasuk salah satu kue dengan kadar lemak darah tinggi. Sebab, pada proses pembuatannya menggunakan sejumlah mentega juga warna kekuningan telur untuk menciptakan tekstur yang tersebut lembut.

Satu toples kecil nastar bahkan bisa saja mengandung puluhan gram lemak jenuh jikalau dikonsumsi berlebihan. Terutama jikalau menggunakan margarin lalu mentega pada jumlah keseluruhan besar.

2. Kastengel

Kue kastengel yang tersebut gurih juga kaya rasa ini dibuat dari kombinasi keju seperti edam atau cheddar, margarin, juga telur. Sehingga menjadi salah satu jenis kue kering dengan komposisi lemak darah paling tinggi di area antara kue Lebaran lainnya.

Penggunaan keju di jumlah keseluruhan besar sebagai substansi utama serta taburan dalam menghadapi kue membuatnya sangat tinggi lemak jenuh lalu natrium, yang mana berpotensi memengaruhi kadar lipid pada darah jikalau dikonsumsi terus-menerus tanpa pengendalian.