Alasan Driver Ojol Ikut Matikan Aplikasi, Potongan Kegedean!

Alasan Driver Ojol Ikut Matikan Aplikasi, Potongan Kegedean!

Jakarta – Puluhan ribu driver ojek online (ojol) akan mematikan aplikasi mobile pada hari ini, Selasa (20/5/2025), pada waktu demo besar-besaran dilakukan.

Salah satunya Sugeng, driver Grab yang mana mengaku akan matikan program siang nanti menjauhi demo dilaksanakan.

Ia mengaku akan narik sampai pukul 09.00 WIB, setelahnya itu akan mematikan aplikasi mobile sebagai bentuk solidaritas sesama driver ojol yang dimaksud melaksanakan demo.

“Saya ojol sampe jam 9, abis itu off,” kata Sugeng. “Off akibat solidaritas,” imbuhnya.

Lebih lanjut Sugeng mengungkapkan bahwa potongan untuk program terlalu besar nominalnya mencapai hampir 50%. Ia berharap agar potongan dapat sesuai dengan peraturan pemerintah.

Berdasarkan pantuan CNBC Indonesia, pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB, mendapatkan driver ojol roda dua masih cepat kemudian tak penting mengawaitu lama.

Banyak dari pengemudi ojol memilih bukan mengenakan jaket berwarna hijau khas Grab juga Gojek.

Driver ojol sendiri disebut akan kompakt tidaklah menerima pesanan baik untuk penumpang, makanan, dan juga pengiriman pesanan.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, langkah ini akan direalisasikan mulai 00:00 hingga 23:59 Selasa, 20 Mei 2025.

Demo driver ojol akan berlangsung dalam beberapa wilayah dari Jawa hingga sebagian Sumatra disertai oleh pengemudi roda dua juga empat.

Isu perihal potongan oleh aplikasi sebelumnya sudah ada dijawab oleh perusahaan penyedia perangkat lunak pada pertandingan dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi.

Catherine Hindra Sutjahyo yang dimaksud merupakan Direktur PT Goto Gojek Tokopedia Tbk., menjelaskan pemotongan komisi yang direalisasikan sesuai dengan aturan pemerintah. “Pemotongan komisi itu sesuai dengan peraturan Kementerian Perhubungan yang mana 15 plus 5,” ucapannya pada kesempatan yang tersebut sama.

Catherine mengemukakan komisi 20% yang digunakan diterima Goto digunakan satu di antaranya yang mana terbesar untuk promo pelanggan. Hal ini penting akibat pergerakan nilai tukar akan sangat berpengaruh pada konsumen, meskipun jumlahnya sangat sedikit.

Oleh lantaran itu, penting untuk Goto bisa jadi melakukan penanaman modal pada inisiatif promo yang dilakukannya. Tujuannya dapat merawat level orderan yang mana diterima.

Jika potongan dari 20% diturunkan kembali, ia menyatakan ditakutkan sanggup menyebabkan total proses berkurang. Jadi juga akan berdampak pada pendapatan dari driver itu sendiri.

Catherine juga menjelaskan pembagian 80%:20% berlangsung pada biaya perjalanan. Jumlah yang disebutkan tidaklah berubah kemudian sesuai dengan peraturan.

Namun jikalau ada biaya lebih lanjut tinggi, tak ada yang tersebut dipotong dari sisi driver. Misalnya biaya jasa perangkat lunak itu 100% dibayarkan penumpang terhadap aplikasi mobile dan juga diskon dari aplikator untuk pengguna.

“Yang harus terus-menerus kita lakukan Untuk supaya semua pihak Juga semakin jelas dan juga jelas lagi Biaya mana yang mana Menjadi 80-20, kembali tadi biaya perjalanan, itu tak akan Berubah Itu akan terus kami patuhi sesuai dengan peraturan kementerian,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Chief of Public Affairs Grab Negara Indonesia Tirza R Munusamy juga menegaskan pihaknya tidaklah mengenakan komisi lebih tinggi dari 20% atau sesuai dengan peraturan yang ada. Biaya yang kelihatannya lebih tinggi 20% lantaran adanya biaya layanan program atau Sistem Fee.

“Kita sebut semata tarif itu Rupiah 10 ribu. Kalau Simbol Rupiah 10 ribu maka bagi hasilnya adalah 20 persen yaitu Rupiah 2 ribu. Jadi yang digunakan didapatkan oleh mitra pengemudi itu adalah Simbol Rupiah 8 ribu. Tapi itu pada satu sisi ya, yaitu sisi mitra pengemudi Kami juga ada tadi sisi pengguna. Jadi dalam sisi pengguna tadi misalnya ada platform digital fee katakanlah Simbol Rupiah 2 ribu. Jadi yang dibayarkan oleh pengguna itu Simbol Rupiah 10 ribu tambah 2 ribu jadinya Mata Uang Rupiah 12 ribu. Yang suka jadi permasalahan adalah Yang dihitung itu Simbol Rupiah 8 ribu per Simbol Rupiah 12 ribu tidak 10 ribu,” jelasnya.

“Nah kalau 8 ribu tadi itu dibaginya Mata Uang Rupiah 12 ribu, maka sudah ada pasti lebih lanjut lebih tinggi daripada 20 persen. Jadi itu yang dimaksud rutin salah kaprah,” beliau menambahkan.

Tirza menegaskan bagian dari mitra pengemudi tidak ada akan disentuh. Bahkan jikalau Grab melakukan inisiatif promo terhadap penggunanya.

Next Article Head to Head Tarif Zendo Muhammadiyah Vs Gojek Vs Grab, Murah Mana?

Artikel ini disadur dari Alasan Driver Ojol Ikut Matikan Aplikasi, Potongan Kegedean!