Bahlil tegaskan diskon 50 persen tarif listrik tidaklah diperpanjang

Bahlil tegaskan diskon 50 persen tarif listrik tidaklah diperpanjang

Ibukota Indonesia – Menteri Tenaga kemudian Informan Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pemberian diskon sebesar 50 persen untuk tarif listrik pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya sampai dengan 2.200 VA, tidaklah diperpanjang lebih banyak dari dua bulan.

Pernyataan Bahlil yang disebutkan berkaitan dengan pemberian diskon 50 persen untuk pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, juga 2.200 VA yang tersebut berlaku selama dua bulan, yaitu Januari dan juga Februari 2025.

"Enggak diperpanjang, dua bulan aja," kata Bahlil ketika ditemui di dalam Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/1).

Dalam pernyataan pers yang digunakan dihimpun, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Tenaga juga Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman P. Hutajulu menjelaskan diskon 50 persen biaya listrik untuk pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya terpasang listrik sampai dengan daya 2.200 VA menyasar 81,42 jt pelanggan.

Hal itu sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik Untuk Pengguna Rumah Tangga PT Korporasi Listrik Negara (Persero) yang digunakan berlaku selama dua bulan, yaitu Januari juga Februari 2025.

Pemberian diskon biaya listrik dilaksanakan secara otomatis melalui sistem PLN. Pelanggan pascabayar mendapatkan diskon 50 persen dari tabungan biaya listrik untuk pemakaian bulan Januari 2025 (yang akan dibayar pada bulan Februari 2025) lalu untuk pemakaian bulan Februari 2025 (yang akan dibayar pada tabungan bulan Maret 2025).

Sedangkan, pelanggan prabayar diberikan diskon secara dengan segera sewaktu pembelian token listrik pada bulan Januari lalu Februari 2025, sehingga warga cukup membayar nilai tukar token sebesar setengah dari pembelian bulan sebelumnya untuk mendapatkan kWh yang sama.

Adapun pemberian diskon listrik sebesar 50 persen selama dua bulan, yakni pada Januari–Februari 2025, merupakan upaya untuk melindungi daya beli penduduk imbas kenaikan PPN berhadapan dengan barang mewah berubah menjadi 12 persen pada 2025.

Akan tetapi, terhadap pelanggan PLN dengan daya 3.500–6.600 VA, kata Sri Mulyani, akan permanen dikenakan PPN sebesar 12 persen.

Artikel ini disadur dari Bahlil tegaskan diskon 50 persen tarif listrik tidak diperpanjang