DBS Beberkan Tantangan Pendanaan Hijau ke Negara Indonesia

DBS Beberkan Tantangan Pendanaan Hijau ke Negara Tanah Air

JakartaHead of Large Corporate Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Anthonius Sehonamin menyebutkan beberapa orang tantangan pembiayaan hijau pada Indonesia. Tantangan pertama adalah mengenai pemahaman yang tersebut masih kurang pada mengenai transisi energi itu sendiri.

“Sedangkan yang kedua dalah bahwa informasi serta data statistik tentang proyek hijau tidaklah mudah-mudahan didapatkan. Baik itu proyek pemerintah maupun proyek swasta, sehingga permasalahan sosialisasi juga masih bermetamorfosis menjadi tantangan,” jelas Anthonius di Media Massa Briefing DBS Asian Insights Conference 2025 di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Meski begitu, dirinya mengaku optimis proyek-proyek hijau akan semakin bertumbuh ke masa mendatang. Oleh lantaran itu, Anthonius menegaskan komitmen DBS Negara Indonesia untuk membantu ekosistem, buyer, hingga menyelenggarakan pendampingan untuk sektor-sektor serta juga produk-produk.

Untuk diketahui,Sepanjang 2023, Bank DBS Indonesi menyalurkan sekitar Mata Uang Rupiah 6,1 triliun pembiayaan berkelanjutan untuk bermacam proyek strategis berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk memacu sektor bertransisi menuju dunia usaha hijau.

Selain itu, Bank DBS percaya bahwa rencana dekarbonisasi cuma bisa saja tercapai lewat kolaborasi lintas sektor. Untuk itu, Bank DBS juga memanfaatkan jaringan ASEAN Connectivity untuk bekerja serupa dengan komunitas juga pelaku industri ke Asia kemudian sekitarnya demi mempercepat transisi menuju emisi nol bersih. 

Artikel ini disadur dari DBS Beberkan Tantangan Pembiayaan Hijau di Indonesia