Driver Ojol Demo Ancam Matikan Aplikasi, Gojek Pastikan Tetap Operasi

Driver Ojol Demo Ancam Matikan Aplikasi, Gojek Pastikan Tetap Operasi

Jakarta – Gojek membuka pendapat terkait demo yang tersebut akan dilaksanakan mitra driver hari ini, Selasa 20 Mei 2025.

Chief of Public Policy & Government Relations GoTo, Ade Mulya, menegaskan bahwa operasional Gojek kekal berjalan normal, serta konsumen terus bisa jadi menggunakan layanan Gojek seperti biasa.

Selain itu persoalan tuntutan demo yang tersebut diajukan oleh para mitra driver yang dimaksud menuntut potongan komisi program menjadi 10%, bagi Gojek pengurangan komisi yang dimaksud bukanlah solusi.

Ia menjelaskan bahwa komisi atau Biaya Layanan yang digunakan diambil dari tarif atau biaya perjalanan sebesar 20% digunakan untuk membiayai berubah-ubah upaya untuk menegaskan keberlangsungan tingkat order juga potensi pendapatan Mitra Driver.

“Dengan komisi ini, kami mampu memberikan promo & Diskon untuk pelanggan untuk menyita perhatian pelanggan supaya jumlah order terjaga, sehingga dapat terus mempertahankan keberlangsungan total pendapatan Mitra Driver. Insentif & Swadaya untuk Mitra Driver sebagai tambahan penghasilan & bantuan operasional Mitra. Asuransi Perjalanan untuk Mitra Driver & Pelanggan menyokong perjalanan terus aman dan juga nyaman. Dan biaya lain, termasuk pajak, biaya pemasaran, juga lainnya,” ujar Ade pada informasi tercatat yang digunakan diterima CNBC Indonesia, Selasa (20/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa Gojek mematuhi regulasi yang tersebut ditetapkan pemerintah di hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Di mana biaya layanan (komisi) Gojek untuk layanan penumpang (roda dua) mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan (KP) Nomor 1001 tertanggal 22 November 2022, pada mana ada dua jenis komponen yang terdiri dari biaya bukan segera merupakan biaya sewa pengaplikasian perangkat lunak paling tinggi 15% lalu biaya penunjang 5%.

Selain komponen komisi, ada juga Biaya Jasa Aplikasi komputer (Platform Fee) yang mana dibayarkan oleh pelanggan.

Ade kemudian meluruskan bahwa Biaya Jasa Program bukanlah bagian dari komisi, dan juga tidaklah dipotong dari penghasilan mitra driver. Ini adalah adalah komponen terpisah yang tersebut dibebankan untuk pengguna serta lazim atau biasa diberlakukan oleh bervariasi sistem teknologi, baik pada di maupun luar negeri.

Ade memerinci, biaya Jasa Aplikasi digunakan untuk:

  1. Pengembangan Teknologi & Keselamatan Aplikasi: untuk pengembangan sistem backend dan juga fitur-fitur keselamatan, OTP, live tracking, tombol darurat
  2. Operasional: Call center, customer care, driver support unit, staf, kantor, sewa, serta lainnya
  3. Kelanjutan perusahaan untuk mempertahankan profitabilitas juga keberlanjutan perusahaan, agar Gojek tetap bisa saja membantu jutaan mitra di jangka panjang.

Next Article Ratusan Driver Gojek Umat Hindu Ikut Ritual Suci Tirta Yatra

Artikel ini disadur dari Driver Ojol Demo Ancam Matikan Aplikasi, Gojek Pastikan Tetap Operasi