JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Lingkup Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan sejak awal tahun ini, otoritas Indonesia telah lama mempersiapkan berbagai strategi kemudian langkah untuk menghadapi penerapan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) dan juga melakukan negosiasi dengan eksekutif Negeri Paman Sam .
Tim lintas Kementerian lalu Lembaga (K/L), perwakilan Indonesia pada Amerika Serikat kemudian para pelaku usaha nasional, sudah berkoordinasi secara intensif untuk persiapan menghadapi tarif resiprokal AS.
“Pemerintah Indonesia akan terus melakukan komunikasi dengan otoritas Negeri Paman Sam di berbagai tingkatan, termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi dengan segera dengan pemerintahan AS,” ungkap Menteri Koordinator (Menko) Area Perekonomian Airlangga Hartarto .
Pada tanggal 2 April 2025, Presiden AS, Donald Trump secara resmi telah dilakukan mengenakan tarif resiprokal terhadap Indonesia sebesar 32% dari basis tarif sebesar 10 persen yang tersebut diterapkan Amerika Serikat terhadap semua negara kemudian tarif yang mana dikenakan Negeri Paman Sam ketika ini. Tarif resiprokal Amerika Serikat ini akan berlaku mulai tanggal 9 April 2025.
Sebagai bagian dari negosiasi, otoritas Indonesia juga telah lama menyiapkan berbagai langkah untuk menjawab permasalahan yang mana diangkat oleh eksekutif AS, teristimewa yang digunakan disampaikan di laporan National Trade Estimate (NTE) 2025 yang digunakan diterbitkan US Trade Representative.
“Presiden Prabowo sudah pernah menginstruksikan Kabinet Merah Putih untuk melakukan langkah strategis juga perbaikan struktural juga kebijakan deregulasi yaitu penyederhaan regulasi lalu penghapusan regulasi yang tersebut menghambat, khususnya terkait dengan Non-Tariff Measures (NTMs),” beber Airlangga.
Hal ini juga sejalan di upaya meningkatkan daya saing, menjaga kepercayaan pelaku pangsa kemudian menarik penanaman modal untuk menjaga peluang pertumbuhan ekonomi. Langkah kebijakan strategis lainnya akan ditempuh oleh eksekutif Indonesia untuk terus memperbaiki iklim pembangunan ekonomi juga peningkatan perkembangan kegiatan ekonomi dan juga penciptaan lapangan kerja yang tersebut luas.
Indonesia telah lama mengomunikasikan dengan Malaya selaku pemegang Keketuaan ASEAN untuk mengambil langkah bersatu mengingat 10 negara ASEAN seluruhnya terdampak pengenaan tarif AS.
Pengenaan tarif resiprokal Negeri Paman Sam ini akan memberikan dampak signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia ke AS. Selama ini item ekspor utama Indonesia pada pangsa Negeri Paman Sam antara lain adalah elektronik, tekstil kemudian komoditas tekstil, alas kaki, palm oil, karet, furnitur, udang kemudian produk-produk perikanan laut.