DKI Jakarta – Setiap perempuan pasti pernah meninjau warna darah haid yang dimaksud berbeda dari biasanya.
Kadang merah terang, kadang kecokelatan, bahkan dapat tampak kehitaman. Perubahan ini rutin kali menyebabkan rasa khawatir, padahal tiada semua warna menunjukkan kesulitan kesehatan.
Warna darah menstruasi bisa saja mencerminkan apa yang dimaksud sedang terjadi pada tubuh, mulai dari inovasi hormon, aliran darah, hingga tanda infeksi. Memahami maknanya mampu membantu Anda tambahan peka terhadap keadaan tubuh sendiri.
1. Merah terang
Darah merah terang biasanya muncul ke awal menstruasi. Warna ini menandakan bahwa darah mengundurkan diri dari dengan cepat dari rahim juga belum sempat teroksidasi. Anda kemungkinan besar juga mengamati darah yang dimaksud lebih lanjut cerah pada waktu mengalami kram, dikarenakan kontraksi rahim menghasilkan aliran darah jadi lebih besar deras. Meski jarang, darah merah terang bisa jadi menandakan cedera atau tanda persalinan dini jikalau Anda sedang hamil.
2. Merah gelap, cokelat atau hitam
Warna darah yang tersebut lebih lanjut gelap biasanya muncul pada waktu aliran darah melambat atau saat tubuh mengeluarkan darah lama dari siklus sebelumnya. Hal ini adalah hal yang mana normal, khususnya menjauhi akhir haid. Jika warnanya tidak ada biasa atau disertai keluhan lain, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
3. Cairan cokelat sebelum haid
Cairan berwarna cokelat sebelum menstruasi biasanya adalah sisa darah lama yang dimaksud dikeluarkan tubuh. Hal ini juga mampu muncul sebagai hasil paparan udara atau kelembapan di pakaian dalam. Tapi, bila disertai bau tak sedap atau gejala lain, bisa saja jadi ini pertanda infeksi, PCOS, atau bahkan karsinoma serviks.
4. Merah muda
Darah haid berwarna merah muda umumnya muncul di awal atau akhir menstruasi pada waktu jumlah darah sedikit lalu bercampur dengan lendir serviks. Warna ini juga sanggup muncul sebagai flek di dalam antara siklus, teristimewa ketika mendekati menopause. Dalam beberapa kasus, darah merah muda bisa jadi menandakan kehamilan, anemia, atau masalah pola makan lalu aktivitas fisik yang berlebihan.
5. Oranye, abu-abu atau hijau
Warna darah seperti oranye, abu-abu, atau kehijauan kerap kali berkaitan dengan infeksi. Misalnya, oranye dapat muncul pada waktu darah bercampur dengan lendir serviks, atau pada waktu terjadi implantasi janin. Warna abu-abu bisa saja mengindikasikan bacterial vaginosis, sedangkan hijau biasanya menunjukkan infeksi trikomoniasis. Simptom lain yang dimaksud menyertai diantaranya bau tak sedap, gatal, nyeri pada waktu buang air kecil, atau keputihan berwarna pekat. Jika mengalami hal ini, segera periksa ke dokter.
6. Darah menggumpal
Gumpalan darah pada waktu menstruasi sebenarnya hal yang dimaksud wajar. Gumpalan terbentuk oleh sebab itu lapisan rahim yang tersebut luruh dapat merobek pembuluh darah kecil. Namun, jikalau gumpalan sangat besar atau disertai pendarahan berat, bisa saja jadi itu tanda menorrhagia (haid berlebihan). Perubahan hormon, stres, atau olahraga berlebihan juga mampu mempengaruhi tekstur darah haid.
Setiap perempuan punya pola haid yang digunakan berbeda. Warna juga konsistensi darah sanggup berubah dari bulan ke bulan. Penting untuk mengenali apa yang normal bagi tubuh Anda sendiri lalu tidak ada ragu memeriksakan diri ketika muncul inovasi yang mencurigakan.
Artikel ini disadur dari Macam-macam warna darah menstruasi, ini arti dan penyebabnya