DKI Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan penanam modal ritel dalam lingkungan ekonomi saham Tanah Air akan mencapai 7,5 jt Single Pihak yang Berinvestasi identification (SID) pada akhir tahun 2025.
Investor ritel bursa saham Nusantara (di luar pemodal reksa dana lalu obligasi) tercatat meningkat dari sebelumnya 1,7 jt SID pada 2020 berubah jadi sejumlah 4,38 jt SID pada akhir 2024.
“Sehingga, secara konservatif kami memprediksi jumlahnya pada tahun ini dapat meningkat hingga 7,5 jt penanam modal atau bertambah tambahan dari 1 jt investor,” ujar Head of Retail Business Support Mirae Asset Prisa Ngadianto di Media Massa Day: Mei 2025 di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan, dua unsur yang digunakan dapat meningkatkan laju perkembangan bilangan bulat penanam modal lingkungan ekonomi saham dan juga pangsa modal yaitu suplai emiten yang tersebut lebih banyak berkualitas, ditambah kegiatan edukasi inklusif yang terlibat dari setiap-tiap perusahaan efek.
“Kami dalam Mirae Asset berazam mengedukasi serta menyokong literasi baik secara offline, online, konvensional, serta melalui sosial media,” ujar Prisa.
Head of Investment Information Mirae Asset Martha Christina menilai, pemodal dan trader pangsa saham Indonesi disarankan untuk melakukan strategi memanfaatkan momentum trading khususnya memperhatikan kinerja pada kuartal I-2025.
Menurutnya, koreksi pangsa saham masih kemungkinan besar berjalan namun terbatas, seiring dengan positifnya kesepakatan konflik dagang dalam tingkat global.
“Potensi penguatan bursa saham juga mulai terbatas dengan dibayangi aksi profit taking, sehingga strategi trading-nya adalah dapat memanfaatkan kesempatan trading juga membeli saham yang tersebut harganya melemah (buy on weakness) untuk emiten dengan kinerja kuartal I/2025 yang digunakan baik,” ujar Martha.
Ia menjelaskan, ketika ini lingkungan ekonomi saham Tanah Air masih berada di tekanan jual, tercermin dari nilai jual bersih pemodal asing (nett foreign sell) mencapai Rp35 triliun sejak awal tahun, namun sudah ada positif di sebulan terakhir.
OJK mencatatkan total pemodal pangsa modal Tanah Air pada rentang 2020 sampai 2024 secara berturut-turut banyaknya 3,88 juta, 7,49 juta, 10,31 juta, 12,17 juta, serta 14,87 juta, dengan pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) 30,82 persen.
Dari total itu, total pemodal ritel pangsa saham Indonesi (berdasarkan account C-BEST IDX) secara berturut-turut pada periode serupa adalah 1,7 juta, 3,45 juta, 4,44 juta, 5,26 juta, dan juga 6,38 juta, sehingga memunculkan CAGR 30,36 persen.
Artikel ini disadur dari Mirae Asset proyeksi investor ritel saham RI capai 7,5 juta di 2025











