PBB: negeri Israel jadikan bantuan kemanusiaan sebagai senjata konflik ke Daerah Gaza

PBB: negeri tanah Israel jadikan bantuan kemanusiaan sebagai senjata konflik ke Daerah Wilayah Gaza

Teheran – Komisioner Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengecam sikap bungkam komunitas internasional terhadap krisis kemanusiaan yang digunakan terus berlangsung ke Gaza, juga menekankan pentingnya segera memulihkan gencatan senjata yang pernah berlaku pada Januari lalu.

Dalam unggahan di dalam akun resmi X (dulu Twitter) pada Selasa, Lazzarini menulis, “Sampai kapan kata-kata kecaman yang dimaksud hampa itu akan berubah berubah menjadi tindakan nyata untuk mencabut blokade, melanjutkan gencatan senjata, kemudian menyelamatkan sisa-sisa kemanusiaan yang tersebut masih ada?”

Pernyataan ini disampaikan tepat 50 hari sejak blokade total diberlakukan oleh rezim negara Israel menghadapi Jalur Gaza. “Kelaparan menyebar kemudian semakin parah, ini adalah bencana yang tersebut disengaja juga buatan manusia,” tulisnya.

Ia menggambarkan Wilayah Gaza sebagai “tanah keputusasaan”, pada mana dua jt penduduk — sebagian besar perempuan kemudian anak-anak — sedang mengalami “hukuman kolektif.”

Pejabat tinggi PBB itu juga menuding negara Israel menggunakan bantuan kemanusiaan sebagai “alat tawar-menawar lalu senjata perang.” Ia menambahkan bahwa “para individu yang terjebak luka, penduduk sakit, lalu lansia tak mendapatkan pasokan medis maupun perawatan yang dimaksud merek butuhkan.”

Lazzarini kembali menegaskan bahwa blokade harus segera diakhiri kemudian gencatan senjata harus diberlakukan kembali.

Israel diketahui melanjutkan serangan berskala besar di Wilayah Gaza sejak 18 Maret lalu, meskipun sebelumnya sempat ada gencatan senjata rapuh yang tersebut berlaku sejak 19 Januari. Ribuan warga Palestina sudah pernah menjadi korban jiwa sejak agresi dimulai kembali.

Sumber: IRNA-OANA

Artikel ini disadur dari PBB: Israel jadikan bantuan kemanusiaan sebagai senjata perang di Gaza