Sehari pada Uranus Diklaim Melebihi Waktu 24 Jam pada Bumi

Sehari pada Uranus Diklaim Melebihi Waktu 24 Jam pada Bumi

LONDON Hanya satu wahana antariksa yang pernah mengunjungi Uranus, yaitu Voyager 2 milik NASA , yang tersebut melakukan penerbangan lintas bersejarahnya pada tanggal 24 Januari 1986.

Wahana antariksa yang disebutkan diresmikan pada tahun 1977 untuk mempelajari planet-planet luar tata surya kemudian berhasil mengakumulasi data berharga tentang cincin, bulan, juga medan daya tarik Uranus. Wahana yang dimaksud juga memberi kita gambar-gambar terperinci pertama dari dunia yang dimaksud berjauhan juga menakjubkan ini.

Sejak pada waktu itu, tiada ada wahana antariksa lain yang pernah mengunjungi planet tersebut. Berdasarkan data yang tersebut dikumpulkan oleh Voyager 2 sekitar 38 tahun lalu, para ahli meyakini bahwa periode rotasi planet yang disebutkan adalah 17 jam, 14 menit, lalu 24 detik.

Perkiraan ini didasarkan pada sinyal radio yang digunakan dipancarkan oleh aurora planet yang disebutkan dan juga pengukuran medan pusat perhatian langsung.

Angka ini membantu para ilmuwan memetakan permukaan Uranus, tetapi berdasarkan analisis data terbaru dari Teleskop Luar Angkasa Hubble, peta yang disebutkan kemungkinan besar perlu disesuaikan, demikian yang ditunjukkan oleh sebuah studi baru.

Data dari Voyager 2 lalu estimasi yang dibuat darinya disertai ketidakpastian yang melekat. Sebuah regu astronom, yang digunakan dipimpin oleh Laurent Lamy dari Observatorium Paris, melacak aksi aurora raksasa es yang tersebut bercahaya menggunakan data yang digunakan dikumpulkan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble antara tahun 2011 serta 2022.

Hal ini membantu para peneliti menentukan lokasi kutub daya tarik planet secara akurat, yang digunakan memunculkan estimasi periode rotasi yang tersebut lebih lanjut baik.

Gambar ini menunjukkan aktivitas aurora di dalam Uranus ESA/Hubble, NASA, L. Lamy, L. Sromovsky

“Pengamatan berkelanjutan dari Hubble sangat penting,” kata Lamy di sebuah pernyataan . “Tanpa data yang mana sangat berbagai ini, mustahil untuk mendeteksi sinyal periodik dengan tingkat akurasi yang dimaksud kami capai.”

Perkiraan yang digunakan lebih besar akurat akan lebih lanjut dapat diandalkan hingga manusia mampu mengamati planet itu lebih banyak rinci melalui misi luar angkasa di tempat masa depan.